MY SOUL N MY BODY

PR Checker

10.29.2011

Kas

kas adalah Aktiva lancar yang paling likuid, yang berarti dapat digunakan secara langsung untuk keperluan operasional perusahaan. Kas terdiri dari uang tunai dan saldo perusahaan di bank. Uang tunai terdiri dari uang kertas dan uang logam. Saldo perusahaan di bank dapat berupa rekening koran atau tabungan perusahaan di bank
dalam sebuah perusahaan, sumber penerimaan kas dapat berasal dari

  1. adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangu dengan penerimaan kas, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan tunai, atau adanya penurunan nilai piutang dagang dengan bertambahnya kas;
  2. hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, baik yang berwujud maupun tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas;
  3. penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentul kas;
adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari periode-periode sebelumnya.sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas bagi sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh adanya transaki-transaksi sebagai berikut :
a.  adanya pembelian barang dagangan secara tunai;
b.  adanya pembayaran beban operasional perusahaan secara tunai;
c.  adanya pembayaran hutang dagang perusahaan;
d.  adanya pembayaran deviden, bunga atau sewa dan lainnya.

sebuah perusahaan yang sehat harus memiliki sistem pengendalian kas yang baik, berikut ilustrasi sistem pengendalian kas yang baik :
  1. adanya sistem yang mudah ditelusuri, maksudnya adanya prosedur dan dokumentasi yang dapat diperiksa dari laporan keuangan sampai ke dokumen asal.
  2. karyawan yang berintegrasi tinggi dan memiliki keahlian untuk melaksanakan tugas dalam perusahaan.
  3. adanya dokumentasi sehingga memungkinkan untuk diperiksa kembali oleh pihak lain, baik dari internal perusahaan maupun pemeriksaan dari luar perusahaan (external auditor).
  4. adanya pemisahan tugas, yaitu adanya pemisahan tanggung jawab, pemisahan pelaksanaan kegiatan. sebagai contoh : untuk melaksanakan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas adalah seorang staf akuntansi; yang melakukan pembayaran adalah staf kas kecil; yang menyimpan uang kas adalah kepala kasir; yang melakukan pengecekan sampai dengan persetujuan pembayaran kas adalah direktur, pemilik atau manajer akuntansi.
barikut akan dibahas mengenai pencatatan kas, adapun pencatatan kas memiliki dua metode yaitu sebagai berikut

Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
perusahaan yang menggunakan metode sistem dana tetap mengandung arti bahwa kas kecil tetap bernilai rupiah yang sama padahal staf kas kecil telah melakukan pembayaran. Yang dimaksud dana kas tetap bukan nilai rupiah yang tidak berubah, tetapi fisik uang kas ditambah dengan faktur (bon-bon) yang telah dibayar akan menghasilkan  saldo kas kecil yang tetap. Jadi pada saat terjadi transaksi, sistem dana tetap tidak dicataat, hanya membuat memo saja. Transaksi kas kecil dengan sistem dana tetap dicatat pada saat pengisian kas kecil kembali dengan mendebitkan masing-masing beban dan mengkreditkan kas besar.

Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuate Fund System)
 sistem dana berfluktuasi ialah metode yang tidak menentukan kas kecil dalam jumlah konstan, melainkan memberikan kemungkinan untuk berubah (berfluktuasi). Oleh sebab itu, pengisian kembali dari kas besar ke dalam kas kecil tidak dikaitkan dalam jangka waktu tertentu. Pengisian tersebut akan dilakukan sewaktu-waktu bila saldo dalam kas sudah menipis.

kedua metode pembentukan kas kecil diatas digunakan untuk menjaga kemungkinan penyelewengan-penyelewengan. Akan tetapi, ditinjau dari segi pengawasan internal maka metode sistem dana tetap (imprest fund system) lebih baik digunakan karena
  1. setiap pengisian kembali dana kas kecil, dilakukan atas bukti-bukti pengeluaran kas kecil dari yang baru lalu, sebab jumlah pengisian kembali itu tergantung pada jumlah nilai bukti pengeluaran kas kecil dari periode yang baru lalu;
  2. jumlah uang tunai yang ditambah dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil harus sama dengan jumlah dana kas kecil menurut buku kecil, jika terjadi selisih maka lebih mudah ditelusuri.
berikut adalah ilustrasi pembentukan dana kas kecil dengan kedua sistem diatas dengan contoh transaksi pada perusahaan :




jika pada akhir tahun perusahaan belum melakukan pengisian kembali saldo kas kecil, maka dibuat jurnal penyesuaian untuk masing-masing beban yang telah dikeluarkan dengan mendebit perkiraan-perkiraan beban atau perkiraan Aktiva (jika membeli Aktiva, seperti perlengkapan) dan mengkredit "Kas Kecil, pada waktu awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian dibalikkan dan transaksi kas kecil dibuat seperti ilustrasi diatas.

0 komentar:

Search

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review