MY SOUL N MY BODY

PR Checker

11.08.2011

TENTANG RELA DAN KERIDHOAN

Description: Description: Description: Description: C:\Users\sukarianto\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Outlook\HRD3CXVO\image001 (7).gif
 
 
Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh,…
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Alhamdulillaahi Robbil ‘Alamin. Segala puja-puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,…
Sholawat dan salam…semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW, keluarga dan seluruh umat Beliau, yang cinta mengamalkan sunnahnya. Menjadikan Rasulullah sebagai  teladan dalam akhlaq dan seluruh tatanan hidup, sehingga Al Islam benar-benar menjadi rahmat (sumber cinta, kasih dan sayang… serta pembawa kebahagiaan, kemakmuran dan kedamaian)  bagi seluruh semesta alam. Dan itu, semoga termasuk kita, Insya Alah,…
 
Bapak/Ibu/Saudara-Saudariku yang dimuliakan Allah,
Mari kita awali silaturrahim kita ini dengan dzikir : “ Rodhiitu Billaahi Robba, wabil Islaamidiina wabi Muhammadin Nabiyya wa Rasuula “,…ulangi sebanyak tiga kali Saudaraku. Pada setiap pengulangan :…rasakan keagungan Allah, nikmat-nikmatNya, kasih sayang dan cinta-Nya, penjagaan dan perlindungan-Nya kepada kita dan keluarga. Rasakan kedekatan-Nya, rasakan pada setiap nafas yang kita hirup, air yang kita reguk…Subhanallah, wal Hamdulillah…Allaahu Akbar !
 
Saudaraku, Semoga kita tak pernah bosan untuk selalu memahami tentang rela dan keridhoan. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Said, “Wahai Abu Said, siapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya, maka pasti baginya balasan surga.” Abu Said sangat kagum dengan sabda itu dan memohon agar Rasulullah mengulanginya. Maka Rasul pun mengulanginya. (HR. Muslim).
 
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menjelaskan, “Tidaklah seorang Muslim mengucapkan ketika pagi atau petang : Aku rela dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad sebagai Nabiku sebanyak tiga kali, kecuali ia akan mendapat keridhoan Allah pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah, Abu Dawud & Tirmidzi).
 
Saudaraku yang mulia,
Kita mesti banyak belajar dari perjalanan hidup orang hebat, bukan karena kekuatan fisik atau kedudukannya dimata manusia. Tetapi karena kekuatan batin dan jiwanya atas ujian demi ujian yang Allah hadirkan dalam hidupnya. Seperti Imran bin Hushain ra, seorang sahabat yang selalu menyertai Rasulullah SAW dalam peperangan. Ketika Rasulullah SAW telah wafat, dia menderita lumpuh dan tidak bisa bergerak sama sekali, sehingga untuk buang hajat ia dibuatkan lubang dibawah tempat tidurnya. Penderitaan itu dialami Imran sepanjang tiga puluh tahun. Sahabat yang datang menjenguknya selalu menangis melihat keadaannya. Tapi dia dengan tenang berkata, “Kalian menangis tapi aku rela dengan keadan ini. Aku bahagia dengan apa yang dipilihkan Allah untukku, dan aku persaksikan kalian kepada Allah bahwa aku ridho.”
 
Sahabat lain, Urwah bin Zubair ra, mendapatkan musibah dengan kematian salah seorang anaknya. Masih dalam keadaan berduka dihari itu, musibah berikutnya datang menimpanya, sebelah kakinya patah. Orang-orang yang datang menjenguknya dan melihat keadaannya merasa bingung, musibah manakah yang harus mereka hibur : atas kematian anaknya atau atas kakinya yang patah ?...Ketika mereka masuk, mereka mendengar Urwah berkata, “Ya Allah, hanya untuk-Mu segala pujian. Engkau memberiku empat anggota badan (dua kaki dan dua tangan), Engkau ambil satu dan menyisakan tiga. Dan segala puji hanya untuk-Mu, sebelumnya aku mempunyai tujuh orang anak, lalu Engkau ambil seorang dan menyisakan enam yang lain, segala puji bagi-Mu. Untuk-Mu lah segala pujian atas apa yang Engkau berikan, dan untuk-Mu lah segala pujian atas apa yang Engkau ambil. Aku persaksikan kepada kalian bahwasanya aku rela kepada Rabbku.”
 
Saudaraku yang berbahagia,
Dunia ini terus berjalan dengan kekurangan dan ketidaksempurnaannya, yang memperkeruh hidup dengan derita sakit, rezeki yang sedikit, masalah di tempat kerja, perubahan yang seolah-olah tidak memihak, jodoh yang terlambat, anak yang tak kunjung didapat, perginya orang-orang tercinta dan sebagainya. Terkadang kita berangan-angan, mengapa itu semua terjadi pada diri kita dan orang lain tidak ? Andai semua itu tidak terjadi, dan sebagainya…dan sebagainya….tentu kita akan hidup lebih bahagia, lebih baik dan lebih indah. Sahabatku, kita selalu memikirkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi itu, padahal solusi dari semua ketidaksempurnaan tersebut hanya ada dalam keridhoan dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla, atas segala kehendak-Nya. Namun, orang-orang yang hati dan jiwanya penuh cinta dan ridho kepada Allah, pikiran mereka jauh dari kekhawatiran. Mereka tidak pernah menyesal atas apa yang hilang dan tidak bersedih atas sesuatu yang tak dapat diraih. Dan Allah, Maha Mengetahui mana orang yang pasrah karena kemalasan mana orang yang tawakkal setelah berusaha, bekerja, berjuang dan berkorban untuk derajat rela dan keridhoan.
 
Semoga Allah melimpahkan kesehatan, cinta-Nya, kasih dan sayang-Nya, barokah serta keridhoan-Nya pada setiap bisikan hati, lintasan pikiran, ucapan, hingga amal perbuatan kita. Sehingga dengan ridho-Nya itu, dunia dan seluruh isinya tunduk dan mengikuti kita.
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Kami sampaikan informasi Jum’at The Plaza Office Tower tanggal 8 Dzulhijjah 1432 H/ 4 November 2011 Msebagai berikut :
 
Khotib/Imam             : Ustadz Drs. Aang Saefulmillah
Mu’adzin                    : Heri Mulyono
MC                              : Budiman
Waktu Dzuhur           : 11.39 wib

0 komentar:

Search

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review